Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018
Sudah dua hari zia diperkenalkan dengan 'menabung'. Sekarang, tiap kali memegang uang dan ia lihat ada celengannya, maka otomatis tangannya mencoba memasukkan uang tersebut ke dalam celengan. Seperti yang terjadi pada hari ini, zia tiba-tiba menemukan uang 2000 rupiah di dekat meja partisi ruang depan, lalu kusampaikan "ayo..ayo tabung uangnya, zia" sambil kuperlihatkan celengannya. Dengan bersegera, ia datang menghampiri celengan dan mencoba memasukkan uang kertas tersebut. #InstitutIbuProfesional #T10HariLevel8 #Harike3 #KelasBunsayIIP #CerdasFinansial
Perkembangan bahasa zia meningkat! Dan bertambah ekspresif 😍 Setiap kali mencoba makanan yang ia suka, ia akan bereaksi dengan mata berbinar-binar lalu mengatakan "Hmm..enaakkk" 😁😁 Nahh, siang tadi..cemilan kesukaannya pas habis. Zia membawakan toples isi snack biskuit/crackers padaku, lalu kubuka dan ternyata crackers kesukaannya pas habis 😂 Kuberikan biskuit lainnya, ia menolak dan mengatakan "ndak..ndak" Walaupun akhirnya diterima dan dimakan juga 😂😂😂 "Zia, nabung yukk.. Besok kita beli snack-nya lagi" 😀 #InstitutIbuProfesional #T10level8 #KelasBunsayIIP #CerdasFinansial

Yuk nabung!

Kegiatan di pagi hari ini bersama zia yaitu membuat celengan dari kaleng permen bekas 😙😙 Kaleng bekas sudah ada, kertas kado siap, lem juga ada, tinggal eksekusi. Yeayy!! Celengan ini khusus dibuat untuk zia, mengenalkannya sejak dini tentang konsep menyimpan uang untuk membeli kebutuhan. Walaupun ia belum paham konsep diri dan mengenal jajan. Namun alangkah baiknya bila diperkenalkan sejak awal. Celengan kaleng pun selesai, cantik berbalut kertas kado berwarna biru. Ehh, doi tiba-tiba gemess sama celengan barunya, kertas kado pembalut kaleng pun dirobek 😨😨😨 Oke deh, zia lebih suka yang asli tampaknya 😂😂😂 Setelah itu, kami bermain dengan uang logam, kuperlihatkan padanya saat memasukkan uang logam pada celengan. Satu-dua kali dicontohkan, zia pun mengikuti. Terakhir kami main kecrek-kecrek celengan. Zia sumringah, alhamdulillah 😍 #Tantangan10Hari #KuliahBunsayIIP #Level8 #RezekiItuPastiKemuliaanYangHarusDicari #CerdasFinansial

Resume Materi Diskusi Level 8 "Kecerdasan Finansial"

Fasilitator                : Sugiharti Moderator/Notulis  : Ella Hari/Tanggal           : Selasa, 26 Juni 2018 Pukul                       : 20.00 -21.30 WIB Pertanyaan : 1. Bagaimana mengajarkan anak umur 4 th mengenai finansial? 2. Bagaimana penyampaian bahasa ke anak yang masih d umur 4 tahun tentang kata "keuangan"? 3. Bagaimana agar anak paham bahwa menata "keuangan adalah penting"? 4. Mulai usia berapakah di ajarkan untuk mengelola keuangan? Jawaban : Kenapa seorang anak hrs diajarkan kecerdasan finansial sejak dini? agar tidak tumbuh menjadi pribadi yang konsumtif dan materialistis. Pakar Psikolog Anak, Seto Mulyadi mengatakan Kecerdasan finansial perlu dikenalkan di usia dini, agar anak bisa mengelola uang dan mengambil keputusan tepat tentang keuangan. Karena banyak anak materialistis karena tidak dikembangkan kecerdasan finansialnya. ...

Buka, buka!

Kemampuan berbahasa zia pun bertambah, alhamdulillah 😊 Kata baru yang keluar yaitu 'buka' dan 'minta'.  Setiap kali ia meminta sesuatu, maka ia akan mengucapkan ta..nta.. Sambil mengarahkan tangannya.  Ada pula, ketika ia ingin kerupuk atau cemilan dalam toples, maka ia akan membawanya ke arah kami sambil disodorkan, "ta..butaa (buka)".  Saat dibukakan, senang sekali dianya. Lalu mengambil cemilan di dalamnya. Terakhir tadi pagi, minta dibukakan lipstik. Tidak diberikan dianya menangis, alhasil diberikanlah padanya.  Setelah diberikan, betapa senangnya ia. Senyumnya penuh arti. Beberapa kali dicelup ke dalam batang lipstik lalu dikeluarkan lagi. Sampai pada akhirnya, mulailah digoreskan menuju bibirnya. Ehh, tapi meleset, kena bibirnya sedikit, garis panjangnya malah melintas di pipi 😂.  Ajaibnya, zia seneng pake banget. Apalagi saat didirikan di depan kaca 😂😂😂 #SemuaAnakAdalahBintang #KelasBundaSayang #InstitutIbuProfesio...

My little star

Zia sekarang sudah bisa diajak toss! Ketika abinya mengarahkan tangannya untuk toss, seketika tangan zia pun siap. Toss! Pada waktu lalu, andungnya juga mengajari zia untuk "kiss bye" ala anak-anak yang seringkali membuat gemas yang melihat. Sekali dua kali dicontohkan, zia pun tanggap, langsung mengikuti andungnya. 😂😂 Uminya juga tidak mau kalah. Umi mengajak zia untuk salim. "Zia, salim.." Zia pun menangkap tanganku lalu, mencium tanganku.. Horee 😘😘😘 #SemuaAnakAdalahBintang #KelasBundaSayang #InstitutIbuProfesional

Haatchiimmmm!!

Kejutan lagi! Zia sayup-sayup terdengar mengucapkan alhamdulillah saat aku bersin. 😀 Memang dibiasakan ketika zia sedang bersin, ku ucapkan padanya alhamdulillah.  Nahh, kali ini lucunya saat uminya bersin, gantian anaknya yang mengucapkan Alhamdulillah! 😂😂😂 #SemuaAnakAdalahBintang #KuliahBundaSayang #InstitutIbuProfesional

Hafidzoh!

Pada postingan sebelumnya, kuceritakan sisi zia yang senang mendengarkan irama lagu. Zia yang langsung menari-nari dan menggoyangkan badannya hingga membuat gemas yang melihatnya. Nahh, pada kali ini ada yang berbeda saat zia mendengarkan irama lantunan ayat al-quran yang dibacakan para hafidz cilik. Seketika ia diam, fokus melihat dan mendengarkannya dengan khidmat. Beberapa kali kulihat ia turut berceloteh seakan turut mengaji. Alhamdulillah. Semoga menjadi ahlul quran dan memiliki hafalan quran ya, nak. Aamiin. #SemuaAnakAdalahBintang #KelasBundaSayang #InstitutIbuProfesional

Gemessh 😘

Zia yang memang mudah fokus pada hal yang bersifat audiovisual, ketika melihat ataupun mendengarkan lantunan berirama langsung bereaksi. Andungnya (kakek zia) suka sekali melihat cucu pertamanya ini saat sedang goyang-goyang mengikuti irama lagu. Setiap kali mendengar irama yang ia suka, seketika tangannya menari, kadang sampai diangkat juga ke atas. Badannya berputar dan bergoyang. Senyumnya sumringah, kadang sambil berceloteh ataupun mengangguk-angguk. 😂😂😂😂😂 #SemuaAnakAdalahBintang #KelasBundaSayang #InstitutIbuProfesional

"Zia, guru cilik!"

Alhamdulillah... Allah beri banyak kemudahan demi kemudahan setelah melalui kesulitan. Yaa, memang itulah janji-Nya. Dibalik kesulitan tentu ada kemudahan. Pada awalnya sulit bagiku untuk meninggalkan zia walau sebentar. Seringkali ku sedih, rindu tak terkira. Sewaktu bayi, selalu waspada dengan telpon genggam, ketika ada pangilan untuk pulang maka bersegera ku menuju rumah untuk segera memeluk dan memberinya asupan bergizi. Kini, zia sudah bisa jalan-jalan di sekolah, naik turun tangga sekolah dengan didampingi, main dengan guru lain juga kakak-kakaknya di kelas. Syukur alhamdulillah, orang tua pun senang hati bersama zia ketika aku di sekolah. Bahkan sering rindu bila sehari saja tak bertemu. Kepala sekolah dan yayasan pun masih memaklumi dan memberikan banyak kemudahan. Alhamdulillah... Zia seringkali mengamatiku saat sedang di kelas bersama siswa. Aku pun membiarkannya berbaur bersama siswa-siswa dan menikmati saat-saat bersama uminya di sekolah. Di sela-sela aku m...