Langsung ke konten utama
Stay to connecting to God
Itulah closing statement Muntaz halilintar pada acara Grand Gathering Afrakids, sabtu 6 januari 2018.

Ia bersama kedua orang tuanya (Gen Halilintar) menjadi guest star yang ditunggu banyak peserta yang kebanyakan merupakan para agen dan reseller Afrakids se-Nusantara.

Semua terkesima mendengar jawaban dari anak usia 9 tahun yang fasih berbahasa inggris ini. 

Anak hebat pastilah turun dari didikan orang tua yang hebat pula.

Ibu Gen menyampaikan saat kuliah semester 3 usia 20 tahun, ia sudah berkomitmen untuk menikah dengan pak halilintar hingga kemudian memiliki anak, bahkan ketika sidang skripsi pun ia jalani saat 2 minggu masa nifas. Ia menjalani masa-masa dimana proses mengandung-menggendong dan menggandeng yang tak kunjung usai hingga hadirlah kesebelasan gen halilintar.

Maasya Allah

Saat ditanya audience, mengapa ia mau menikah dengan pak halilintar yang memiliki impian memiliki anak yang banyak, kemudian menjalani masa-masa yang amat melelahkan dikarenakan mengurus anak nyambi kuliah tersebut.

Ia menjawab bahwa telah jatuh hati pada pak halilintar yang amat mencintai Allah dan Rasul-Nya, ia pun mendukung apa yang dicita-citakan oleh suaminya tersebut. 

Selama talkshow, tak ada satu pun kalimat keluh kesah yang saya dengar dari ibu gen. Semua hal yang disampaikan adalah kalimat-kalimat positif berisi apresiasi kepada suaminya, walaupun bisa saja ia sampaikan segala cerita sedih dan pilu yang dialaminya. Namun ini tidak ada sama sekali. Begitu dalam, pengajaran dan pendidikan yang diberikan oleh suaminya sebagai mentor dan kepala sekolah di rumah kepada istri juga anak-anaknya.

Alhamdulillah, Sangat berkesan....
Bisa ikut hadir dalam pesta para enterpreneur afrakids dan mendengar banyak kisah dan materi yang inspiratif serta banyak value-nya ini.

Terima kasih suamiku sayaangg...
Abi, ayah hebat untuk zia dan suami romantis bin humoris untuk Umi..

Love you as always...

#parenting
#genhalilintar
#inspiratif
#afrakids


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Aplikasi KRL Access

Nah, kali ini saya mau review aplikasi lainnya yang memudahkan mamak2 dalam beraktivitas khususnya dalam menggunakan moda transportasi jalur kereta. KRL.. Siapa yang tak kenal dengan mode transportasi darat yang satu ini. KRL atau Kereta Rel Listrik merupakan salah satu moda transportasi yang masih banyak peminatnya selain memang lebih murah, KRL juga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dengan sekali pembayaran saja. Namun kendalanya adalah pada waktu kedatangan kereta yang kadang membuat penumpangnya menunggu lama. Nahh, beruntungnya sekarang ada aplikasi KRL Access yang memudahkan pengguna kereta untuk melihat jadwal kedatangan kereta, kemudian mengetahui posisi kereta tujuan kita. Dengan begitu, kita bisa memperkirakan jadwal berangkat ke stasiun agar tidak terlambat ataupun menunggu terlalu lama.

Aliran Rasa Level 2

Sepuluh hari tantangan di level 2 "Melatih Kemandirian" yang kuaplikasikan kepada zia, buah hatiku... Banyak kemajuan yang ia tunjukkan, pertama dari segi bahasa.. Zia sudah mulai memanggil "umi"...terutama saat tiba-tiba ia terbangun dan kemudian menangis minta ditemani dan diberi ASI. Hal yang kedua yaitu ia semakin kokoh berdiri sendiri, lalu dapat duduk secara perlahan. Hal yang ketiga, zia kini bisa makan biskuit bayi sendiri dengan tangan kanannya. Lalu minum dengan menggunakan gelas yang ia pegang sendiri. Walaupun setelah itu ia suka sekali memasukkan tangannya ke dalam gelas kemudian mengobok-obok airnya... 😁 Alhamdulillah.. Anaknya sudah berproses tinggal uminya yang kudu telaten berproses. Pada tantangan kali ini, aku ditegur dan diingatkan oleh Allah melalui kuliah bunsay #IIP untuk memperbaiki manajemen waktuku. Manajemen waktu, salah satu resolusi yang ku-programkan di tahun mendatang. Alhamdulillah, diingatkan melalui hasil tantangan ...

Komunikasi Produktif

Alhamdulillah… Setelah lulus matrikulasi maka aku lanjut kelas ke kelas Bunda Sayang (bunsay) di Institut Ibu Profesional. Keseriusanku dalam mengikuti pendidikan di Institut Ibu Profesional ini kudedikasikan untuk keluarga kecil kami. Materi level 1 yaitu mengenai Komunikasi Produktif dengan diri sendiri, pasangan, dan anak. Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka di tahap awal ini penting bagi diriku untuk belajar cara berkomunikasi yang produktif,  agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kusampaikan  baik kepada diri sendiri, kepada suami dan juga anak. Alhamdulillah dipertemukan dengan IIP melalui suamiku yang sebelumnya pernah mengikuti seminar yang disampaikan oleh bu Septi (sebelum menikah). Bersyukur karena suami sangat mendukung penimbaan ilmu ini dan siap bekerja sama dalam pengaplikasian dari ilmu yang kami dapatkan di IIP. Kami sudah terbiasa bercerita tentang hal-hal yang terjadi pad...