Langsung ke konten utama

Menstimulasi kecerdasan logika anak sambil membudayakan yang baik

Hari kedua stimulasi kecerdasan logika matematika zia 😉.

Setelah kemarin sudah mengenalkan tentang memasukkan dan mengeluarkan, kali ini saya akan membagikan pengalaman mengenalkan zia tentang bagian kanan dan kiri.

Sebetulnya untuk memperkenalkan bagian kanan-kiri ini bisa dimulai sejak dini dan kegiatan sehari-hari saat membersamai si kecil. Saya pribadi sudah membiasakannya sejak newborn.

Sesuai dengan tema kali ini yaitu mengenalkan anak pada bagian kanan dan kiri. Misalnya, sebutkan anggota tubuh dan bagiannya bersamaan dengan memasangkan pakaian atas maupun bawah.

Segala sesuatu akan lebih mudah bila telah terbiasa maka itu biasakanlah yang baik

Sembari memasangkan pakaian/bajunya, saya selalu memulai dari yang kanan sambil mengatakan "ayo zia, pakai dulu bajunya, mulai dari yang kanan, 'Bismillaahirrohmaanirrohiim'".

Begitupula saat melepaskan pakaian/baju, saya mulai dari bagian kirinya sambil mengucap lafadz hamdalah.

Kini di usianya yang satu tahun, alhamdulillah zia sudah paham ketika uminya bilang "angkat tangannya, nak" maka dia akan mengangkat kedua tangannya atau saat melepaskan pakaian, saya akan mengarahkan ke bagian kiri maka dia secara refleks mengangkat tangan kirinya.

Sebaliknya, saat memasangkan bajunya yang saya mulai dari yang kanan, maka ia pun refleks menyodorkan tangan kanannya masuk ke lengan baju.

Anak-anak itu tumbuh dan berkembang, banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Maka itu, mari mengkondisikan lingkungan awal dulu yaitu di rumah dengan membudayakan akhlakul karimah (akhlak yang baik).

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Artinya : “Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (Q.S Al-Furqaan:74)



#ILoveMath
#MathAroundUs
#Gamelvl6day2
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Aplikasi KRL Access

Nah, kali ini saya mau review aplikasi lainnya yang memudahkan mamak2 dalam beraktivitas khususnya dalam menggunakan moda transportasi jalur kereta. KRL.. Siapa yang tak kenal dengan mode transportasi darat yang satu ini. KRL atau Kereta Rel Listrik merupakan salah satu moda transportasi yang masih banyak peminatnya selain memang lebih murah, KRL juga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dengan sekali pembayaran saja. Namun kendalanya adalah pada waktu kedatangan kereta yang kadang membuat penumpangnya menunggu lama. Nahh, beruntungnya sekarang ada aplikasi KRL Access yang memudahkan pengguna kereta untuk melihat jadwal kedatangan kereta, kemudian mengetahui posisi kereta tujuan kita. Dengan begitu, kita bisa memperkirakan jadwal berangkat ke stasiun agar tidak terlambat ataupun menunggu terlalu lama.

Aliran Rasa Level 2

Sepuluh hari tantangan di level 2 "Melatih Kemandirian" yang kuaplikasikan kepada zia, buah hatiku... Banyak kemajuan yang ia tunjukkan, pertama dari segi bahasa.. Zia sudah mulai memanggil "umi"...terutama saat tiba-tiba ia terbangun dan kemudian menangis minta ditemani dan diberi ASI. Hal yang kedua yaitu ia semakin kokoh berdiri sendiri, lalu dapat duduk secara perlahan. Hal yang ketiga, zia kini bisa makan biskuit bayi sendiri dengan tangan kanannya. Lalu minum dengan menggunakan gelas yang ia pegang sendiri. Walaupun setelah itu ia suka sekali memasukkan tangannya ke dalam gelas kemudian mengobok-obok airnya... 😁 Alhamdulillah.. Anaknya sudah berproses tinggal uminya yang kudu telaten berproses. Pada tantangan kali ini, aku ditegur dan diingatkan oleh Allah melalui kuliah bunsay #IIP untuk memperbaiki manajemen waktuku. Manajemen waktu, salah satu resolusi yang ku-programkan di tahun mendatang. Alhamdulillah, diingatkan melalui hasil tantangan ...

Komunikasi Produktif

Alhamdulillah… Setelah lulus matrikulasi maka aku lanjut kelas ke kelas Bunda Sayang (bunsay) di Institut Ibu Profesional. Keseriusanku dalam mengikuti pendidikan di Institut Ibu Profesional ini kudedikasikan untuk keluarga kecil kami. Materi level 1 yaitu mengenai Komunikasi Produktif dengan diri sendiri, pasangan, dan anak. Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka di tahap awal ini penting bagi diriku untuk belajar cara berkomunikasi yang produktif,  agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kusampaikan  baik kepada diri sendiri, kepada suami dan juga anak. Alhamdulillah dipertemukan dengan IIP melalui suamiku yang sebelumnya pernah mengikuti seminar yang disampaikan oleh bu Septi (sebelum menikah). Bersyukur karena suami sangat mendukung penimbaan ilmu ini dan siap bekerja sama dalam pengaplikasian dari ilmu yang kami dapatkan di IIP. Kami sudah terbiasa bercerita tentang hal-hal yang terjadi pad...