MENGENAL
KEMBALI FITRAH SEKSUALITAS : DEFINISI, TANTANGAN, DAN SOLUSI
A.
FITRAH
SEKSUALITAS
Fitrah
yaitu Sifat Asal, Pembawaan. Adapun seksualitas yaitu ciri, sifat, peranan seks,
kehidupan seks. Manusia dilahirkan dengan jenis kelamin lelaki atau perempuan.
Fitrah seksualitas tumbuh sempurna bersama melalui interaksi baik dengan ayahibunya
maupun dengan sekitarnya sejak dalam kandungan hingga usia balig.
“Wahai
manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada tuhanmu yang telah menjadikan kamu
satu diri, lalu ia jadikan dari dirinya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan
menjadi lakilaki dan perempuan yabg banyak sekali” [An Nisaa : 1]
Fitrah
seksualitas penting untuk dibangkitkan agar anak dapat mengenali dan paham akan
alat reproduksi dan peranan seksualitasnya.
B.
TANTANGAN
DALAM MENUMBUHKAN FITRAH SEKSUALITAS PADA ANAK
1. Kurangnya
pengasuhan dari orang tua
·
Perasaan tabu untuk membahas mengenai
seksualitas dengan anak
·
Kurangnya pengetahuan dan wawasan yang
benar tentang pendidikan seks
2. Kejahatan
seksual dan LGBT
3. Kurangnya
peran serta ayah dalam menanamkan Tarbiyah Jinsiyah pada anak
C.
SOLUSI
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN
1. Mengupgrade
pengetahuan dan wawasan
2. Menjelaskan
kepada anak sesuai tahapan usianya
·
Usia anak 1-5 tahun
Mengenalka anggota tubuh anak secara detail
·
Usia anak 5-10 tahun
Jawab
pertanyaan anak secara benar
·
Usia anak 10-12 tahun
Kenalkan
tentang Haid, Mimpi basah, dan perubahan fisik
3. Menjelaskan
lebih rinci sesuai jenjang pendidikan anak
·
Anak usia TK-SD
Mengenalkan organ tubuh, perbedaan fisik
laki dan perempuan, kebersihan dan kesehatan organ, melindungi tubuhnya
sendiri, proses kehamilan dan kelahiran secara sederhana, masa pubertas,
memisahkan tempat tidur anak "Ajarilah anak‐anak kalian shalat pada usia 7
tahun. Pukulah mereka karena (meninggalkan)nya pada usia 10 tahun dan pisahkan
tempat tidur mereka (H.R Ahmad dan Abu Dawud)". ‐ Izin ketika masuk kamar
‐ Tidur dalam posisi miring ke kanan ‐ Memperkenalkan konsep Aurat. ‐
Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki‐laki dan feminine pada anak
perempuan. ‐ Menjelaskan makna khitan, ihtilam dan haid secara bijaksana. ‐ 3‐6
tahun didekatkan kepada ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan
rasional, anak harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun
(bersikap, bebicara, merasa sesuai seksualitasnya) kelekatan telah terbangun
kuat bukan hanya bonding ‐ usia 7‐10 tahun anak laki didekatkan pada ayah dan anak
perempuan didekatkan pada ibu, agar peran sosial seorang laki2/perempuan dan
peran seorang ayah/ibu ‐ usia 10 tahun anak perempuan didekatkan dengan ayahnya
dan anak laki2 didekatkan pada ibunya, agar menjadi rujukan pertama tentang
lawan jenisnya. Indikatornya ayah jadi figur idola anak perempuan dan ibu jadi
figur idola anak laki2
·
Anak usia SMP
Mengenalkan organ seks lebih detail,
kondisi patologis organ seks, pemahaman tanggung jawab moral dalam pergaulan,
penjelasan mengenai safe sex. ‐ Membiasakan anak menundukkan pandangan dan
menutup aurat ‐ Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis ‐ Mengajarkan
mandi janabah ketika anak mendekati baligh ‐ Menjelaskan perbedaan jenis
kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh ‐ Memperkenalkan konsep
mahrom sekaligus adab pergaulan diantara mahrom dan non mahrom. ‐ Akhlak/adab
pada keluarga dan keturunan personal yang dewasa dengan peran keayahan / peran
keibuan yg kokoh. indikator mamou menjadi ayah sejati dan ibu sejati dengan
kemampuan mendidik yang baik ‐ Mengikuti komunitas/kelompok mentoring dengan
bimbingan mentor yang terpercaya
·
Remaja-SMA
menjelaskan bahaya PMS, hubungan
pria‐wanita, menikah, penguatan iman, akhlak, adab, bicara. ‐ Mendidik
adab‐adab isti’zan dalam rumah tangga. (QS An Nur:58) ‐ Mendidik etika berhias
sehingga kaum muslimah tidak bertabarruj. ‐ Menjelaskan ayat‐ayat al‐Quran dan
Hadis Nabi yang berhubungan dengan proses kejadian manusia, mulai dari nuthfah,
alaqah, mudhghah (Morulla, Blastrulla, Gastrulla. Lihat QS Al Hajj:5 dll
tentang prosess kejadian manusia), sampai terlahirnya seorang bayi dengan
maksud mendekatkan diri pada Allah. ‐ Mengajarkan Puasa sunnah, dengan puasa
itu akan mempersempit jalannya syaitan, dan lebih bisa dalam menahan gejolak
nafsu syahwat. ‐ 15‐ Etika kehidupan bersuami istri secara Islam baru boleh di
ajarkan kepada mereka yang benar‐ benar akan menikah.
REFERENSI
1.
Daryati, Elia dan Anna Farida. 2014.
Parenting with Heart.
2.
Fitriani,Okina. 2018. Enlightening
Parenting.
3.
KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia.
4.
Tim Komunitas Ibu Profesional. 2013.
Bunda Sayang : 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak
5.
DR. Muhammad Nur Abdul Hafizd
Suwaid.2010.Prophetic Parenting cara nabi mendidik anaK
6.
Resume TARBIYAH JINSIYAH (SEX EDUCATION)
Ustadzah Herlini Amran, MA
SESI DISKUSI/TANYA JAWAB
1.
Pertanyaan dari Nur Jannah
“Tarbiyah
Jinsiyah itu apa?”
Tarbiyah
Jinsiyah menurut konsep Islam adalah upaya mendidik nafsu syahwat agar sesuai
dengan nilai-nilai Islam, sehingga ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah,
dengan tujuan terbentuknya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam sebuah rumah
tangga yang mampu mendidik keturunannya untuk mentaati perintah Allah swt,
sehingga manusia terbebas dari perbuatan zina.
Tarbiyah
Jinsiyah menurut Islam merupakan bagian dari pendidikan akhlak, yang didasari
dengan keimanan. Dengan iman yang mantap, seseorang akan rela melakukan segala
perintah Allah dan RasulNya serta menghentikan segala larangannya.
Tarbiyah
Jinsiyah beda dengan Sex education versi Barat
*
Pendidikan seks pola Islam mengacu kepada pendidikan akhlak & adab yang berlandaskan
kepada keimanan dan syariat/ aturan yang berasal dari Allah SWT.
*
Sex Education versi Barat hanya mengajarkan "seksualitas yang sehat"
meliputi: seks secara anatomis, fisiologis dan psikologis saja. Misal, cara
mencegah kehamilan, tidak aborsi dsb.
Tarbiyah
jinsiyah dimulai dari pendidikan dalam keluarga, sebelum keluarga itu
menyerahkannya kepada para pendidik (sekolah umum) dan lingkungan. Dari orang
tualah anak kita akan memahami dan memiliki wawasan apa yang disebut dengan
syahwat.
Ada
15 Konsep Tarbiyah Jinsiyah yang harus diajarkan kepada anak kita..
o
Memperkenalkan konsep Aurat.
o
Memisahkan tempat tidur anak dan menjelaskan adab-adab kesopanan di rumah
& diluar rumah.
o
Mendidik adab-adab isti’zan dalam rumah
tangga. (QS An Nur:58)
o
Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak
laki-laki dan feminine pada anak perempuan.
o
Memperkenalkan konsep mahrom sekaligus
adab pergaulan diantara mahrom dan non
mahrom.
o
Mendidik agar selalu menjaga pandangan
mata (ghoddul bashar).
o
Mengenalkan sanksi-sanksi perzinahan
dalam Islam.
o
Mendidik agar tidak melakukan ikhtilath
(campur baur/pergaulan bebas) di antara laki-laki dan perempuan.
o
Mendidik agar tidak melakukan khalwat
(berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom).
o
Mendidik etika berhias sehingga kaum
muslimah tidak bertabarruj.
o
Mendidik konsep Thoharoh seperti menjaga
kebersihan mulut, alat kelamin, cara wudhu, mandi dll.
o
Menjelaskan makna khitan, ihtilam dan haid
secara bijaksana.
o
Menjelaskan ayat-ayat al-Quran dan Hadis
Nabi yang berhubungan dengan proses kejadian manusia, mulai dari nuthfah,
alaqah, mudhghah (Morulla, Blastrulla, Gastrulla. Lihat QS Al Hajj:5 dll tentang
prosess kejadian manusia), sampai terlahirnya seorang bayi dengan maksud
mendekatkan diri pada Allah.
o
Mengajarkan Puasa sunnah, dengan puasa
itu akan mempersempit jalannya syaitan, dan lebih bisa dalam menahan gejolak
nafsu syahwat.
o
Etika kehidupan bersuami istri secara
Islam baru boleh di ajarkan kepada mereka yang benar-benar akan menikah.
Wallahua'lam
bis showab
2.
Pertanyaan
dari Eka Mardila
“Bagaimana
cara ayah2 melakukan tarbiyah jinsiyah ini mba?”
è Para
ayah sebaiknya mulai berusaha menjadi idola anak lelakinya, dengan beragam
kegiatan maskulin bersama, sampai anak lelakinya berkata aku ingin menjadi
seperti “ayah”. Lisan dan telinga ayah harus nampak sakti bagi ana lelakinya.
Ayah harus menjadi penutur hebat bagi anak lelakinya dengan narasi narasi besar
sejarah dan peradaban serta peran keluarganya dalam menyelesaikan masalah ummat
atau menghidupkan potensi ummat dalam pentas peradaban.
è Ayah
juga yang harus menjelaskan tentang “mimpi basah” dan fiqh kelelakian, seperti
mandi wajib, peran lelaki dalam masyarakat, konsep tanggungjawab aqilbaligh,
pokok aqidah dstnya ketika anak lelakinya menjelang usia 10 tahun.
3.
Pertanyaan dari Alif Uzayani
“Bagaimana
perbedaan sifat menurut fitrah seksualitas?”
è Maksud
perbedaan sifat disini bisa didefinisikan sbg sisi kemaskulinan utk laki2 dan
sisi kefeminimitasan utk perempuan
4.
Pertanyaan dari Ishfi
“Ihtilam
itu apa?
è Mimpi
basah
“Untuk
balita lebih ditekankan utk peningkatan bonding dgn ortu. Bagaimana jika
ortunya single parent?
è Yang terpenting anak dpt figur ayah n ibu..bs
dpt dr nenek, kakek, kyai, paman, tante
Anak anak yang kehilangan salah satu
sosok orangtua baik karena meninggal atau karena perceraian, maka wajib segera
diberikan sosok pengganti sampai mencapai aqilbaligh baik dari keluarga besar
maupun komunitas/jamaah kaum Muslimin.
Fitrah Seksualitas ini tidak tumbuh
berdiri sendiri harus pula diiringi tumbuhnya fitrah lainnya seperti fitrah
keimanan, fitrah individualitas dan fitrah sosialitas sehingga agar juga tidak
mudah ditularkan penyimpangan seksual oleh lingkungan.
5.
Pertanyaan dari Frisdayani
“Bagaimana
menjelaskan batasan2 ketika bermain dengan lawan jenis?”
è Bisa
diawali dengan menjelaskan perbedaan laki-laki dan perempuan.Selama masih dalam
batas wajar anak-anak sepertinya msh boleh main bersama. Video tadi salah satu
medianya untuk menjelaskan mana yg boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh
oleh orang lain.
6.
Pertanyaan dari Sulis
“Untuk
usia 6-8 tahun bagaimana cara mengenalkan nama jenis kelamin tanpa nama samaran
? misal dompet untuk jenis kelamin wanita dan burung utk jenis kelamin laki2”
è Dari
awal perkenalan anggota tubuh, sebaiknya anak2 harus diberitahu jenis kelamin
dengan nama yg sebenarnya (nama ilmiah yang memang pasti ada dibuku2 sekolah
mereka nanti), kenalkan dengan menyebut istilah yg benar
kemaluan laki2: Penis, Kemaluan wanita:
Vagina, kemaluan makanya hrs ditutup..malu klo diumbar.
7.
Pertanyaan dari Eka Mardilla
“Mba,
mau tanya adab-adab isti’zan itu apa?”
è Dalam Islam, keluarga di rumah
merupakan sumber keberkahan hidup. Menerapkan nilai-nilai Islam yang
berorientasi adab dan akhlak penting bingit buat kita praktekin.
è Termasuk mengajarkan norma dan aturan
dalam rumah. Salah satunya adab istidzan atau adab meminta izin anak pd
ortunya.Terutama di tiga waktu sensitif. Jd anak hrs dibiasakan minta izin
untuk masuk kamar ortu.
è Waktu khusus trsbt yaitu: " sebelum
salat Subuh saat brhubungan, ketika
menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari biasanya ini saat santai,
dan sesudah shalat Isya" saat tidur. Jangan sampai anak melihat
hal-hal yang seharusnya tak boleh dilihat dan bisa berdampak negatif pada
psikologisnya. Intinya pembiasaan anak utk izin..Agar tdk melihat kondisi
ortu saat aurat terbuka.
(lebih detil bisa kaji surat annur; ayat
58)
8.
Pertanyaan dari Diah
“Mba
mau tanya gimana ngejelasin ke Anak sebelas taun Hubungan suami istri yang
mengharuskan mandi wajib?”
è Belum
waktunya dijelaskan
è Untuk
usia 11thn jelaskan mandi hadast besar dulu. Sebelum Haid, diberitahu mengenai
tata cara brsuci dari hadast besar (haid), langsung aja buka hadist or quran.
Jadi dia tau itu perintah Allah bkn prntah ayah ibunya. Ketika nanti dia haidh klo
perempuan buka fiqh wanita atau fiqh mandi, buka buku Fiqh bareng ibunya, klo
laki2 bareng ayahnya.
è jadi
mandi wajib utk anak 11thn arahkannya ke mandi stlh haid mbak..mandi stlh haid
itu jg mandi wajib..mksudnya tdk sah sholat sblm dia mandi..sama kayak mandi
janabah..disebut mandi wajib jg..
Komentar
Posting Komentar